Analisa Jabatan.
Ada suatu perusahaan yang mempunyai pegawai antara pekerjaan yang diisi dengan ijasah berbeda bidangnya, yakni mengangkat seorang ahli Teknik Listrik untuk dipekerjkan sebagai Tenaga IT . Pada awalnya masih bisa menanganinya. Namun dengan perkembangan perusahaan yang membutuhkan kreatifitas dalam pengembangan sistem IT maka Pegawai tersebut mengalami kewalahan, dan akhirnya selalu membuat alasan – alasan apabila tidak bisa memenuhi target atas pekerjaannya.
Pekerjaan sekretaris walau istilah sama, namun untuk sebagai sekretaris pada bidang Marketing tentu sangat berbeda apabila dibandingkan dengan sebagai sekretaris Departemen Produksi, maka tentu jabatan itu tidak hanya diisi dengan lulusan sekretaris, tetapi harus dicari yang punya spefikasi masing-masing jabatan berdasarkan dari Diskripsi Jabatan.
Disinilah perlunya langkah yang dinamakan analisa jabatan ( Job Analisis ), yang kadang kurang diperhatikan terutama jenis usaha mikro atau perusahaan menengah ke bawah. Apalagi kalau perusahaan itu dimiliki suatu keluarga atau individual, kadang dalam menempatkan pegawai tidak lepas dari unsur KKN, yang tentunya akan bisa menghambat kinerja Perusahaan itu sendiri terhadap tekanan lingkungan.
Apakah Job Analisis itu ?
Jawaban memang sederhana yakni mengumpulkan informasi atau fakta suatu jabatan, namun pelaksanaan butuh kejelian dan kesabaran bagi HRD untuk bisa melakukannya. Seperti yang dikemukakan oleh Dale S. Beach dalam bukunya berjudul “ Personnel The Management at Work” yakni : The Proses of determining, by observation and study, and reporting partinent about specific at job” maka langkah langkah-langkah dari Job Analisis ada beberapa metode diantaranya : 1. Observasi, 2. Interview, 3. Quistionery, 4. Daily Report, 5. Study Conference and Seminar, 6. Campuran dari berbagai metode tersebut.
Dari Job analisis ini akan dapat digambarkan dikripsi jabatan yang terdiri Judul Pekerjaan, Ringkasan dan tugas suatu Pekerjaan, Alat atau Mesin yang membantu, Kondisi lingkungannya apakah bising dsb, Relasi antar Departemen dll. Kemudian juga tergambar Spesifikasi dari jabatan itu membutuhkan personal tertentu, baik Pendidikan yang disyaratkan, keadaan Fisik dan Mental yang dibutuhkan, Pengalaman yang dimiliki, Jenis Kelaminnya dll. Apabila Job Analisis ini dilakukan denga benar tentunya akan sangat membantu Manajemen untuk mendapatkan Tenaga yang sesuai bakat dan minatnya, kita bisa menerapkan slogan The Right Man of The Right Place and Time.
Mudahnya Jadi Pemimpin
31/08/15
Job Analisis
Lokasi: Indinesia
Indonesia
27/08/15
ilmu2HRD ilmu2 Hrd: Tes Kepribadian DISC
ilmu2HRD ilmu2 Hrd: Tes Kepribadian DISCIlmu DISC: Keloyalan Pegawai Kadang Sebagai HRD dipusingkan dengan Pegawai yang tidak loyal, padahal telah dipenuhi Gaji dan Fasilitasnya, sudah dit...
25/08/15
ilmu2HRD ilmu2 Hrd: Tes Kepribadian DISC
ilmu2HRD ilmu2 Hrd: Tes Kepribadian DISC: Keloyalan Pegawai Kadang Sebagai HRD dipusingkan dengan Pegawai yang tidak loyal, padahal telah dipenuhi Gaji dan Fasilitasnya, sudah dit...
21/08/15
ilmu2HRD ilmu2 Hrd: Tes Kepribadian DISC
ilmu2HRD ilmu2 Hrd: Tes Kepribadian DISCilmuHrd.blogspot.com: Keloyalan Pegawai Kadang Sebagai HRD dipusingkan dengan Pegawai yang tidak loyal, padahal telah dipenuhi Gaji dan Fasilitasnya, sudah dit...
13/08/15
ilmu2HRD ilmu2 Hrd: Tes Kepribadian DISC
ilmu2HRD ilmu2 Hrd: Tes Kepribadian DISCilmuhrd.blogspot.com: Keloyalan Pegawai Kadang Sebagai HRD dipusingkan dengan Pegawai yang tidak loyal, padahal telah dipenuhi Gaji dan Fasilitasnya, sudah dit...
Gaya Kepribadian lewat DISC
Tes Kepribadian DISC
Keloyalan Pegawai
Kadang Sebagai HRD dipusingkan dengan Pegawai yang tidak loyal, padahal telah dipenuhi Gaji dan Fasilitasnya, sudah ditraining untuk meningkatkan kopentensinya, dan lain-lainya. Namun karena ada info perbandingan gaji dengan Perusahaan saingan atau yang sejenis Produknya, pindah kerja ke Prusahaan tersebut, dengan demikian pasti akan mengganggu stabilitas Perusahaan.
Untuk itu perlu sebagai HRD harus tahu atau mampu menganilis profil Pegawainya, ada banyak manfaat diantaranya untuk memastikan jabatan yang akan diberikan cocok atau tidak, kemudian juga cara memberikan pendekatan apabila Pegawai tersebut mengalami hambatan Produktifitas, barangkali bukan karena faktor gaji tetapi faktor tipe kepribadian yang sangat mempengaruhi kinerjanya.
Seorang Ahli Psikologi Amerika Serikat yang bernama William Moulton Marston telah menerbitkan Buku tentang Teori Kepribadian berjudul The Eotions of Normal People, dan kemudian mengadakan Penelitian dan percobaan akhirnya terciptalah alat tes Kepribadian DISC.
Deskripsi dari DISC itu secara singkat dan ciri perilakunya sebagai berikut :
1. Dominance : artinya dalam kamus adalah Kekuasaan.
Orang yang lebih condong aspek D dalam kepribadiannya mempunya ciri-ciri : Tegas,Rasa Ego yang tinngi,Inovatif, suka menentang Status-Quo, menghargai waktu, menolak rutinitas, sikap argumentatif, cenderung mengerjakan banyak hal dalam waktu bersamaan.
2. Influence : arti dalam kamus Pengaruh.
Orang yang condong nilai Influence tinggi : Antusias dan Optimis, Persuasif atau kemampuan mempengaruhi, Problem Solver yang Kreatif, Humoris, suka memotivasi Orang Lain, Pembawa Damai karena suka menengahi Konflik, namun sayang lebih condong hanya mencari Popularitas dari pada kerja yang nyata.
3. Steadiness : arti dalam kamus Kemantapan atau kemapanan
Orang yang condong berkepribadian Steadiness : Loyal terhadap team atau Organisasi, Pendengar yang baik, ramah, bersahabat dan empatinya tinggi, taat akan otoritas atau organisasi, namun sayang sangat sukar untuk mengalami perubahan, semua dikarenakan mendudukan kenyamanan dan kemapanan dalan dirinya.
4. Compliance : arti dalam kamus adalah Pemenuhan.
Orang yang condong kriteria ini adalah sangat teliti, melakukan pekerjaan harus tuntas dan sempurna, sangat detail dalam segala hal, standar kerja tinggi, sangat sistematis, namun sayang tidak tahan dalam Kritikan.
Sebagai HRD harus mempertimbangkan atau memahami tentang hal-hal ini baik dalam memetakan pekerjaan dan jabatan pegawainya, dimulai saat rekrutmen lewat Psikotes dan observasi setiap detiknya dalam kinerja kesehariannya dalam Perusahaan.
Keloyalan Pegawai
Kadang Sebagai HRD dipusingkan dengan Pegawai yang tidak loyal, padahal telah dipenuhi Gaji dan Fasilitasnya, sudah ditraining untuk meningkatkan kopentensinya, dan lain-lainya. Namun karena ada info perbandingan gaji dengan Perusahaan saingan atau yang sejenis Produknya, pindah kerja ke Prusahaan tersebut, dengan demikian pasti akan mengganggu stabilitas Perusahaan.
Untuk itu perlu sebagai HRD harus tahu atau mampu menganilis profil Pegawainya, ada banyak manfaat diantaranya untuk memastikan jabatan yang akan diberikan cocok atau tidak, kemudian juga cara memberikan pendekatan apabila Pegawai tersebut mengalami hambatan Produktifitas, barangkali bukan karena faktor gaji tetapi faktor tipe kepribadian yang sangat mempengaruhi kinerjanya.
Seorang Ahli Psikologi Amerika Serikat yang bernama William Moulton Marston telah menerbitkan Buku tentang Teori Kepribadian berjudul The Eotions of Normal People, dan kemudian mengadakan Penelitian dan percobaan akhirnya terciptalah alat tes Kepribadian DISC.
Deskripsi dari DISC itu secara singkat dan ciri perilakunya sebagai berikut :
1. Dominance : artinya dalam kamus adalah Kekuasaan.
Orang yang lebih condong aspek D dalam kepribadiannya mempunya ciri-ciri : Tegas,Rasa Ego yang tinngi,Inovatif, suka menentang Status-Quo, menghargai waktu, menolak rutinitas, sikap argumentatif, cenderung mengerjakan banyak hal dalam waktu bersamaan.
2. Influence : arti dalam kamus Pengaruh.
Orang yang condong nilai Influence tinggi : Antusias dan Optimis, Persuasif atau kemampuan mempengaruhi, Problem Solver yang Kreatif, Humoris, suka memotivasi Orang Lain, Pembawa Damai karena suka menengahi Konflik, namun sayang lebih condong hanya mencari Popularitas dari pada kerja yang nyata.
3. Steadiness : arti dalam kamus Kemantapan atau kemapanan
Orang yang condong berkepribadian Steadiness : Loyal terhadap team atau Organisasi, Pendengar yang baik, ramah, bersahabat dan empatinya tinggi, taat akan otoritas atau organisasi, namun sayang sangat sukar untuk mengalami perubahan, semua dikarenakan mendudukan kenyamanan dan kemapanan dalan dirinya.
4. Compliance : arti dalam kamus adalah Pemenuhan.
Orang yang condong kriteria ini adalah sangat teliti, melakukan pekerjaan harus tuntas dan sempurna, sangat detail dalam segala hal, standar kerja tinggi, sangat sistematis, namun sayang tidak tahan dalam Kritikan.
Sebagai HRD harus mempertimbangkan atau memahami tentang hal-hal ini baik dalam memetakan pekerjaan dan jabatan pegawainya, dimulai saat rekrutmen lewat Psikotes dan observasi setiap detiknya dalam kinerja kesehariannya dalam Perusahaan.
Lokasi: Indinesia
Indonesia
12/08/15
ilmu2HRD ilmu2 Hrd: Tes Kepribadian DISC
ilmu2HRD ilmu2 Hrd: Tes Kepribadian DISCilmu2Hrd.blogspot.com: Keloyalan Pegawai Kadang Sebagai HRD dipusingkan dengan Pegawai yang tidak loyal, padahal telah dipenuhi Gaji dan Fasilitasnya, sudah dit...
Langganan:
Postingan (Atom)